Diskusikan dengan teman saudara tentang
- Jelaskan 3 jenis Klasififikasi agama ?
- Jelaskan pengertian tentang etika, , moral, susila dan budi pekerti berdasarkan epistimologi?
- Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!
1.Menurut sumber, sifat dan tempatnya Agama terbagi menjadi 3 klasifikasi yaitu :
A. Agama Wahyu dan bukan Wahyu.
Yang dimaksud dengan revealed religions (agama wahyu atau agama samawi) adalah agama yang ajaranya menghendaki iman kepada Allah, kepada para rasulnya, kepada kitab-kitab-Nya dan pesan-pesan-nya untuk disampaikan dan disebarkan kepada segenap umat manusia. Sementara pengertian yang hampir sama mengatakan bahwa agama samawi atau agama wahyu (revealed religions), yaitu agama yang dipercayai diwahyukan Tuhan melalui malaikat-malikatnya kepada utusan-nya yang dipilih dari manusia. Agama wahyu ini disebut juga dinul haq (QS.48: 28) atau agama yang full fledged; yaitu agama yang mempunyai nabi dan rasul, mempunyai kitab suci dan umat. Revealed religion juga sering disebut sebagai agama wahyu, agama langit, agama samawi, atau agama profetis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Yudaisme, Kristen dan Islam.
Adapun Agama bukan wahyu sering disebut sebagai Agama Kebudayaan (cultural religions, agama tabi’i’ atau agama ardhi) yaitu agama yang bukan berasal dari tuhan dengan jalan diwahyukan, melainkan agama yang ada karena hasil proses antropologis, yang terbentuk dari adat istiadat dan melembaga dalam bentuk agama formal. Menurut al-Masdoosi agama-agama selain Yahudi, Kristen dan Islam termasuk dalam non – revealed religion atau worldly-religion atau agama bukan wahyu, sering disebut juga dengan istilah agama budaya.
B. Agama Missionari dan bukan missionari.
Agama missionari adalah agama yang menurut ajarannya harus disebarkan kepada seluruh umat manusia. Agama bukan missionarai sebaliknya. Menurut pendapat Thomas Arnold, bahwa agama Islam, Kristen dan Budhisme termasuk agama missionary. Sedangkan agama Yahudi, Brahmanisme, dan zoroasterianisme adalah agama bukan missionary. Sementara menurut al-Masdoosi, pada dasarnya agama-agama wahyu adalah agama missionary. Menurut catatan al-Masdoosi berdasarkan ajaran aslinya agama nasrani (Kristen) dan Budha, bukan agama missionary, tetapi dalam perkembangan kemudian, kedua agama itu menjadi agama missionary. Agama missionary satu-satunya hanyalah Islam.
C. Agama ras geografi dan universal.
Agama ras geografi adalah agama yang timbul berdasarkan tempat geografisnya.
Agama universal adalah agama yang ajarannya untuk seluruh umat manusia.
Agama-agama geographical-racial dan universal dibedakan dalam beberapa kelompok, yaitu:
1. Geographical Semitik, yaitu agama-agama yang diturunkan oleh Allah pada kawasan bangsa Semit; kawasan timur tengah dan sekitarnya yang meliputi Kaldan, Arom, Arab, Palestina, Mesir, Israil. Dan agama yang masuk dalam kategori ini adalah Yahudi, Nasrani dan Islam.
2. Geographical Non-Semitik, terbagai menjadi:
a. Non-Semitik Arya, yaitu Hinduisme, Jainisme, Sekhisme, dan Zoroastrianisme.
b. Non-Semitik Mongolian, yaitu Taioisme, Shintoisme, dan Confusianisme
c. Non-Semitik yang merupakan campuran antara Arya dan Mongolian adalah budhisme.
2. Pengertian tentang etika, , moral, susila dan budi pekerti berdasarkan epistimologi
Secara bahasa Etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama bunyinya, namun berbeda artinya. Pertama berasal dari kata ETHOS, yang berarti kebiasaan atau adat, sedangkan yang kedua dari kata ETHIKOS, yang artinya perasaan batin atau kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam berperilaku. Juga berasal dar bahasa Perancis “ETIQUETTE” yang berarti kebiasaan, cara bergaul dan berperilaku yang baik.
Moral secara Bahasa Berasal dari bahasa Latin “mores” jamak dari “mos” yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diterjemahkan dengan susila. Secara Istilah Moral adalah perbuatan baik dan buruk yang didasarkan pada kesepakatan masyarakat. Atau nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Susila berasal dari bahasa Sansekerta. Su; baik, bagus. Sila; dasar, prinsip, peraturan hidup, norma. Susila biasa diartikan peraturan hidup yang baik. Orang yang bersusila adalah orang yang berkelakuan baik, begitu juga sebaliknya. Susila juga diartikan sopan, beradab, baik budi bahasanya. Di sini susila diartikan sebagai kesopanan.
Susila lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau nilai nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Budi berasal dari bahasa Sansekerta, budh yang berarti sadar. Pekerti berasal dari bahasa Indonesia yang berarti kelakuan yang disadari. Dengan demikian, budi pekerti pada umumnya digunakan untuk menunjukkan kepada suatu pengertian yang bersifat praktis dalam kehidupan sehari-hari. Istilah budi pekerti, akhlak, sopan santun, kesusilaan dan sebagainya umumnya digunakan dalam pengertian yang bersifat praktis. Sedangkan ilmu akhlak dan etika lebih banyak digunakan dalam dataran ilmiah & teoritis.
3. 4 pilar akhlak mulia dalam islam diantaranya :
Sabar : Sifat sabar akan membantu seseorang menjadi sosok atau pribadi yang tahan banting bila menerima cobaan, mampu menahan amarah, tidak merugikan orang lain, bersikap lemah lembut dan santun, tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu, berusaha semaksimal mungkin dalam ikhtiarnya.
Ifah : Ifah yaitu menjaga kesucian diri. Sifat ini akan melindungi seseorang dari tergelincir dalam perkataan maupun tindakan yang dapat menjatuhkan martabatnya. Kemudian, sifat ini mendorong manusia untuk selalu lekat pada rasa malu yang merupakan kunci segala kebaikan. Tidak hanya itu, dengan sifat ini ia terhindar dari perbuatan keji, kikir, dusta, menggunjing, dan mengadu domba.
Berani : Sifat berani menguatkan mental seseorang dalam menjaga diri dan menegakkan kemuliaan akhlak, juga membuatnya suka membantu sesama. Kepribadian ini membuatnya tidak ragu untuk berinfaq, membuat ia berani berpisah dengan harta yang dicintainya. Sifat ini juga membantu seseorang dalam mengendalikan emosi dan bersikap santun. Dengan keberanianlah seseorang dapat menggenggam erat ketegasan jiwanya dan bisa mengekangnya dengan tali baja yang tidak mudah putus.
Adil : Sifat adil mengasah seseorang untuk terus meluruskan perangainya, menajamkan intuisinya dalam memilah antara sikap berlebihan dan sikap menggampangkan. Sifat ini mampu mendorong seseorang untuk menjadi dermawan, bersikap murah hati secara proporsional yakni pertengahan antara kikir dan boros.
Sumber :
Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raya Grafindo persada.
Modul PAI